MAHASISWA STMIK PRINGSEWU KUNJUNGI SENTRA INDUSTRI KERIPIK CIMAHI
Pengembangan
ekonomi lokal berupa keripik singkong pedas di Jalan Kademangan Pojok
Tengah Kota Cimahi, menjadi tujuan Kunjungan Industri (KI) mahasiswa
STMIK Pringsewu di hari ketiga, Rabu (11/2).
Di
kawasan ini,terdapat sekitar 34 rumah produksi industri keripik dan
kerupuk yang memiliki aneka rasa, dengan bahan baku singkong, pisang,dan
talas. Salah satu rumah produksi keripik yang di kunjungi mahasiswa
yaitu kripik Set Super Pedas Arum Sari.
Udayana
(45), bagian pemasaran kripik arum sari menuturkan, proses pengelolahan
kripik mulai dari pengupasan singkong, kemudian dicuci, diseruk
selanjutnya di goreng lalu di beri bumbu secukupnya, untuk bagian
terakhir yakni pengemasan.
Setelah di packing,
kripik akan di kirim ke Jakarta dan ke sejumlah daerah lainnya.
Sementara itu menurut Ketua Paguyuban Keripik Pedas Pojok Cimahi Yugo
Hartoyo, di ketahui keripik singkong di cimahi sudah berlangsung selama
dua generasi. Berkat turun tangannya anak muda, keripik singkong ini pun
bisa menembus ke tingkat nasional.
Awal
pembuatan keripik singkong hanya dari ibu-ibu yang sudah cukup umur.
Karena kejelian anak Cimahi, sehingga hasilnya cukup memuaskan. Untuk
stok bahan baku singkong, tambah dia memanfaatkan bahan baku singkong
lokal, dengan kebutuhan rata-rata kebutuhan satu perajin kripik sekitar
1-2 ton/hari. Mengenai omset bisa mencapai Rp 800 juta/minggu bahkan
pernah menembus Rp 3 miliar/minggu, paparnya.
Koordinator kunjungan industri STMIK Pringsewu Nur Aminudin, M.T.I
mengatakan, kunjungan ini untuk menuntut ilmu yang berdampak positif.
Karena kalau di lihat secara kasat mata, di Lampung bahan baku singkong
sangat melimpah tapi dalam proses pengelolahan menjadi keripik terdapat
perbedaan.
Kunjungan ini ingin melihat proses
pembuatan keripik singkong yang nantinya bisa di terapkan mahasiswa,”
tandasnya. Usai mengunjungi kawasan keripik Cimahi, mahasiswa
melanjutkan perjalanan menuju taman wisata Tangkupan Perahu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar